This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 08 Maret 2013

Sinopsis India



Judul                    : India
Pengarang            : Elaine Jackson
Penerbit                : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Tebal                    : 32 halaman
Tahun terbit          : cetakan pertama 2007
Ukuran                 : 26,5cm x21cm
 

India terletak di selatan Benua Asia, ibu kota di New Dehli. Bahasa yang digunakan adalah Hindi dan Inggris, serta mata uangnya adalah Rupee.
Bendera nasional terdiri dari tiga warna yaitu oranye yang berarti keberanian dan pengorbanan, putih yang berarti kemurnian dan kedamaian, dan hijau yang berarti keimanan dan pertumbuhan. Simbol di tengah disebut Roda Asoka, yang berarti roda hukum dan kemajuan.
Wilayah India selatan yang merupakan wilayah tinggi dan datar disebut Plato Deccan. Plato ini memiliki barisan gunung di kedua sisi yang disebut Ghast Timur dan Ghast Barat.
Iklim di India yaitu bulan sejuk antara Oktober sampai Maret, bulan basah antara Juni sampai September, pada bulan in terjadi angin monsoon yang membawa banyak air dan terasa panas di kulit.
Dua pertiga penduduk India tinggal di pedesaan dan bermata pencaharian bertani. Kegiatan bertani sering dilakukan hanya menggunakan tangan karena sebagian besar petani tidak mempunyai cukup uang untuk membeli traktor. Masa pertanian di India terkait dengan siklus hujan monsoon. India merupakan eksportir teh terbesar di dunia. Sapi, lembu, dan kerbau sangat penting bagi kehidupan desa di India sebab sapi dianggap sebagai binatang sakral di dalam agama Buddha.
Kota-kota di India
a.       Mumbai (Bombay)
Sering kali disebut ‘kota mimpi dan merupakan kota dan pelabuhan terbesar di India. Mumbai merupakan kota industri utama di India. Mumbai juga dikenal sebagai pusat industri film India ‘Bollywood’.
b.      New Delhi
Merupakan ibu kota India, kota ini merupakan pusat bisnis yang penting.
c.       Kalkuta
Merupakan kota terbesar kedua di India. Kalkuta juga menjadi pusat bisnis dan pelabuhan utama.
d.      Bangalore
Kota paling modern dan pusat teknologi tinggi di India.
Tempat wisata
a.    Segitiga Emas
     Segitiga emas diawali dari New Delhi, lalu ke Agra untuk melihat
     Taj Mahal kemudian Jaipur atau ‘Kota Pink’ disebabkan bangunan
     tuanya berwarna kuning-pink.
b.    Sungai Gangga
     Sungai Gangga mengalir memasuki Teluk Bengal. Sungai ini merupakan sumber kehidupan di India. Orang India menggunakan sungai Gangga untuk minum, mencuci, mandi, serta kebutuhan pabrik dan tanah pertanian.  Pengunjung melakukan ziarah dan ikut serta dalam upacara. Penganut Hindu menganggap sungai tersebut sebagai Dewi Gangga.
     Mata air gletser Sungai Gangga berada di Gangotri di Pegunungan Himalaya. Kemudian ke kanal Gangga bagian atas yang digunakan untuk pertanian . Pemberhentian berikutnya adalah kota industri, Kanpur. Setelah itu mengalir ke Bhagalpur ‘Kota Sutra’. Sebelum Gangga mengalir keluar dari India, Gangga membentuk delta di Bangladesh.
c.    Goa
     Goa sangat diminati wisatawan yang ingin berjemur di pantai dan
     berenang di kehangatan Laut Arab.
India memiliki sistem rel kereta api terbesar di Asia. Dan India masih memiliki jutaan becak masih digunakan di india khususnya di kota Kalkuta becak masih ditarik oleh manusia.
Tempat-tempat sakral
a.    Biar di Leh, Ladakh (tempat sembahyang agama Buddha)
b.    Kashmir (wilayah Islam yang penting)
c.    Gurdawa (kuil emas tempat sembahyang agama Sikhisme)
d.   Allahabad tempat bertemunya sungai Gangga, Yamuna, dan
     Saraswati (tempat paling suci di dunia untuk mandi umat Hindu)



    



Sinopsis Kereta Hantu Mang Dadang


Judul                    : Kereta Hantu Mang Dadang
Pengarang            : Ryu Utami
Penerbit                : Momentum Fiction
Tebal                    : 126 halaman
Tahun terbit          : cetakan pertama 2008
Ukuran                 : 18cm x11cm
 



Di sebuah rumah kontrakan tinggalah dua laki-laki yang bernama Rendy dan Saif yang mengambil jurusan kuliah teknik komputer.  Mereka sama-sama menyukai dengan hal-hal gaib, itulah mengapa mereka berdua mendirikan website www.bertemanhantu.com untuk menyalurkan hobi mereka.
Suatu sore datanglah dua gadis yang bernama Fira dan Cathy, Fira adalah teman dari Rendy yang satu jurusan pula. Maksud kedatangan Fira mengantar Cathy adalah Cathy ingin menceritakan kasus pembantunya yang telah lama menghilang. Pembantunya yang bernama Jenifer menghilang secara misterius, konon dikabarkan Jenifer manghilang karena kereta hantu Mang Dadang yang lewat tengah malam. Mang Dadang dahulu adalah seorang tukang penjual sayur yang sebenarnya bercita-cita ingin menjadi masinis kereta. Karena cita-citanya tersebut tidak tercapai, gerobak sayurnya didesain menyerupai gerbong kereta dan beliau sering berjualan di dekat rel kereta api sambil melamunkan dirinya menjadi seorang masinis. Suatu hari, Mang Dadang tertabrak kereta ketika sedang melamun. Dan sekarang hantunya berkeliaran dan disebut Kereta Hantu Mang Dadang.
Rendy pun mengusulkan untuk pergi ke Ki Joko Dongo, seorang paranormal yang mertoseksual. Berangkatlah mereka berempat ke apartemen Ki Joko Dongo. Setelah perundingan yang lama dan konyol, Ki Joko Dongo membuat perjanjian untuk mengadakan ritual memanggil kereta api hantu malam itu juga di lintasan pintu kereta di dekat komplek rumah Cathy.
Malampun tiba, setelah mereka berempat diberi wejangan oleh Ki Joko Dongo untuk tidak mengeluarkan kata sedikitpun di dalam gerbong dan saat keadaan genting untuk memanggil Ki Joko Dongo. Mereka mulai memejamkan mata mereka dan ritualpun dimulai. Saat mereka membuka kembali mata mereka, suasana sekitar sudah berubah menjadi gerbong kereta yang tengah berjalan. Mereka berempat mulai berpencar, tenyata di dalam gerbong itu terdapat banyak kerumunan hantu. Tak berapa lama kemudian, satu per satu memanggil nama Ko Joko Dongo. Setelah mereka berada ditempat yang aman, Cathy sempat melihat Jenifer di gerbong kereta. Ki Joko Dongo mulai menganalisis bahwa Jenifer sekarang sudah dikeluarkan dari gerbong hantu tersebut ke suatu tempat yang tidak jauh dengan rel kereta api entah dimana. Lalu Cathy memasang iklan di koran dan majalah.
Setelah beberapa kali telepon masuk di HP Cathy yang tak jelas, akhirnya ada seorang pemuda yang menelepon dan memberitahukan keberdaan Jenifer di Kampung Cijenong. Berangkatlah mereka berempat ke Kampung Cijenong, dengan mobil Rendy. Karena mereka tidak tahu secara pasti letak kampung itu, saat malam datang mereka tersesat di sebuah hutan dan mereka menemukan sebuah rumah tua. Bermalamlah mereka di sana dengan rasa yang terpaksa. Saat tengah malam, terdapat suara gemuruh kerumunan orang yang sedang berpesta ria di lantai bawah. Ternyata setelah ditengok dari anak tangga, kerumunan itu adalah hantu-hantu yang sedang berpesta. Mereka kemudian diam-diam untuk kabur, dan saat mereka berada di halaman belakang mereka melihat sosok kereta hantu Mang Dadang.
Matahari menyinari mereka dibalik dibalik pohon-pohon yang tua. Tak disangka saat mereka terbangun, disekeliling mereka terdapat benyak batu nisan. Tenyata rumah semalam adalah jelmaan dari kuburan. Kemudian dengan tergesa-gesa mereka melanjutkan perjalanan mereka ke Kampung Cijenong. Jenifer ditemukan di rumah Pak Soma. Setelah menginap beberapa hari, mereka kembali dengan mobil Rendy. Mau tak mau mereka harus melewati hutan semalam. Tibalah mereka di pekuburan saat mereka tertidur semalam. Hujan membuat jalan licin dan mobil Randy slip, terpaksa mereka turun untuk mendorong mobil. Tiba-tiba datanglah dua bapak-bapak dan membantu mendorong. Mobil kembali melaju, tiba-tiba Jenifer melihat selusin hantu di depan mobil, kemudian dia turun tanpa menghiraukan Cathy. Jenifer mengeluarkan alat pencatut untuk membolongi karcis kereta. Melihat alat itu, selusin hantu ketakutan sebab mereka pikir ada razia tiket kereta. Perjalanan akhirnyamulus kembali sampai mereka kembali ke rumah.
Sore hari Cathy membeli koran sore, judul besar yang menjadi berita utama di koran tersebut membuat mata Cathy terbelalak lebar. Dikatakan bahwa Ki Joko Dongo menghilang hingga sekarang belum ditemukan. 

Sinopsis Anak dalam Perang



Judul asli                     : Anak dalam Perang
Pengarang                   : C. Anwar Tanjung
Penerbit                      : Balai Pustaka
Tebal                          : 134 halaman
Tahun terbit                : Cetakan pertama 1988
                                    Cetakan kedua 1992            
Ukuran                        : 21 cm




Desa Marunda suatu pagi, Badrun mengendap-endap diantara rumput-rumput. Hardikan itu semakin menggelegar di telinga, derap langkah yang semakin mendekat dan mengahadang sosok tubuh remaja laki-laki. Sersan Velbag beserta empat anak buahnya mengepung Badrun. Pertanyaan mengenai keberadaan Mat Pelor, seorang pejuang perampok ulung yang telah berpuluh-puluh kali merampok sembako Belanda dan memberikannya kepada rakyat-rakyat miskin yang kelaparan. Badrun seolah-olah tidak mengenal dan akhirnya SersanVelbag melepasnya karena kesal.
Badrun berlari dengan kancing baju yang terlepas diantara hembusan angin pantai. Dari kejauhan Bonto, sahabat Badrun memanggilnya. Mereka tertawa riang dan saling bercanda. Ditengah kerumunan burung-burung, Jajat, sahabat Badrun dan Bonto sedang berjalan di tengah desiran pasir putih. Kedua bocah itu menghampiri sahabat sejatinya. Ketiga remaja itu bermimpi  membuat perahu supaya mereka dapat mengarungi Laut Marunda dan dapat mencari ikan sendiri.
Seperti biasa saat mereka bertiga mengunjungi kedai kopi Bu Supi selalu ramai dengan berita-berita kematian rakyat pribumi ditembak mati oleh Belanda, kemudian mayat sering ditemukan di gerobak.
Badrun pulang saat awan hitam mulai nampak, ia tinggal bersama ibunya. Ayahnya, Pak Balang dan kakaknya Badra sedang berjuang diluar rumah bersama dinginnya malam. Tiba-tiba terdengar derap kaki dari luar, ternyata Badra. Badrun dan ibunya saling melepas rindu dan khawatir. Badra beristirahat dan meminta doa ibunya setiap dia pulang ke rumah demi perjuangannya. Tidak lama kemudian mereka bertiga dikejutkan oleh langkah tidak teratur, Sersan Velbag bersama anak buahnya datang mendobrak pintu. Badra langsung meminta pamit kepada ibunya dan lari menyelinap lewat pintu belakang. Anak buah Sersan berusaha mencari Badra dan mengejarnya, ibu Badrun ditendang oleh Sersan Velbag tanpa belas kasih sedikitpun, Badrun yang mulai meluap amarahnya menentang Belanda. Ia kemudian ditawan oleh Belanda dan dibawa ke tangsi penggorengan malam itu juga.
Mendengar kabar sahabatnya ditawan, Bonto dan Jajat menceritakannya pada Mat Pelor. Mat pelor yang pandai bersiasat membuat sebuah rencana. Mat Pelor meminta kepada kedua sahabat Badrun untuk menjenguk Badrun di tangsi penggorengan dan mengintai kondisi dan situasi di tangsi tersebut. Berangkatlah mereka berdua dengan segenap keberanian yang sedikit demi sedikit dipupuk, walaupun hanya berbekal nekad. Sesampainya mereka berdua di tangsi penggorengan, dengan membawa makanan rakyat untuk Badrun. Di ruang piket tangsi penggorengan selusin serdadu Belanda sedang piket melihat kedatangan kedua bocah itu dengan muka yang gerang. Sersan Six menyambut mereka dengan sambutan panas, dan mengambil makanan rakyat itu untuk dikirimkan ke Badrun, entah sampai atau tidak. Sersan Six lalu kembali, dan Badrun menitip salam kepada kedua sahabatnya dan ibunya. Mereka tidak dapat menemui tawanan saat itu, dua hari kemudian lagi baru mereka diperbolehkan. Bonto dan Jajat pulang menaiki delman. Mat Pelor yang menunggu kedatangan mereka tidak sabar mendengar tugas yang telah ia berikan.
Dullo penjaga tawanan mondar-mandir memeriksa setiap ruang tahanan. Dullo yang bernama asli Abdullah sebenarnya adalah seorang tawanan pula. Namun, karena ia dapat mengambil hati dan kepercayaan kapten Geboston, ia diangkat menjadi voorman yang bertugas mengawasi dan menjaga para tawanan lain. Dullo yang sejak tadi mencoba mengajak berbicara Pak Balang salah satu tawanan berat, tidak dihiraukan sama sekali. Dullo berusaha meyakinkan bahwa dirinya masih berjiwa pejuang, walaupun kelihatannya sekarang ia memihak Belanda. Dullo lalu berjalan-jalan lagi melihat-lihat tawanan lain. Ia mengajak bicara Badrun, mereka berdua mulai akrab. Pagi hari saat tawanan ringan dikeluarkan dan mulai disidang. Pak Balang melihat dari kejauhan anak bungsunya, hati Pak Balang mulai merintih khawatir dan sedih. Terpisah sejauh tiga meter di dalam tahanan yang berbeda.
Sementara itu, nan jauh disana Badra sedang memimpin regunya untuk melakukan serangkaian taktik gerilya. Regu yang dipimpin Badra akan melalukan penghadangan kereta yang membawa bahan-bahan logistik, berupa sembako, ternak-ternak, bahkan obat-obatan di atas jembatan Sungai Citarum. Semua anak buahnya memperhatikan Badra dengan serius dengan penuh semangat perjuagan.
Dua hari kemudian, Jajat dan Bonto kembali ke tangsi penggorengan untuk menemui Badrun. Dan seperti biasa Mat Pelor menunggu informasi dari Bonto di batas desa. Badrun diberi waktu lima menit untuk bertemu dengan sahabatnya. Badrun lalu memberitahu letak gudang senjata berada diujung barat. Dan Badrun menitikan pesan kepada mereka berdua: Kipas H-Sepuluh, D-tiga untuk abangnya. Bonto dan Jajat pulang dengan rasa penasaran maksud pesan rahasia itu. Mereka berdua tidak tahu pula keberadaan Badra. Mat Pelor semakin khawatir dengan  kedua pion itu. Empat serdadu Belanda tiba-tiba mengepung Mat Pelor, Sersan Velbag besama tiga anak buahnya, Bob, Johanes dan Gogee. Mat Pelor benar-benar terkepung tak ada celah untuk kabur.
***
Jajat dan Bonto mengamati mobil jip yang berada di dekat tegalan. Yongky, serdadu botak sedang bertugas menunggu jip itu. Jajat memiliki ide, dia membuat rencana untuk mencuri makanan yang ada di jip itu. Bonto lalu pergi menuju Yongky untuk mengambil perhatiannya. Setelah berhasil membawa Yongky jauh dari jip, Jajat lalu mengobrak-abrik jip, dan ternyata tak ada satupun makanan didalamnya, hanya ada senjata dan dua geranat. Jajat mengambil geranat itu dan membawanya keluar. Dia lempar salah satu geranat itu ke jip. Terjadilah suara yang menggelegar beserta asap dan kepingan-kepingan jip. Di tempat yang tidak begitu jauh, Velbag dan ketiga anak buahnya sangat terkejut. Dalam keadaan seperti itu, Mat Pelor memanfaatkannya. Dengan sigap dan mendadak ia menepiskan tangan Velbag. Mat Pelor memungut pistol Velbag yang terjatuh. Tubuh Gogee dan Velbag jatuh tersungur, setelah butir timah panas menembus mereka. Yongky yang mulai panik mencari Bonto, akhirnya dia sadar bahwa ia telah tertipu mentah-mentah. Johanes, Bob, dan Yongky juga tewas ditembak mati oleh Mat Pelor.
***
Bonto dan Jajat menemui Bu Balang untuk menanyakan keberadaan Badra. Bu Balang memberitahu Badra biasa memimpin perang gerilya di Bekasi-Karawang. Setelah itu Bonto, Jajat, dan Mat Pelor pergi merantau untuk mencari Badra dan menyampaikan pesan rahasia itu. Saat berada di sebuah masjid, seoran kakek tua yang dipanggil pak Haji memberikan wejangan kepada mereka bertiga. Pak Haji itu berkata untuk berhati-hati di daerah Bekasi, sebab daerah itu adalah daerah yang mudah untuk dilewati berbagai jalur baik dari rakyat maupun serdadu Belanda. Kedua pihak saling merebutkan untuk menduduki tempat itu, karena sangat strategis. Namun, lama-kelamaan tidak ada supun yang menempati. Kota itu kosong tanpa penghuni, jalan sepi karena mereka ketakutan dibantai oleh Belanda.
***
   Badra merasa kesakitan dibeberapa tubuhnya. Saat dia terbangun dari tidurnya, ia melihat sesosok gadis asing yang sedang merawat luka-lukanya. Pada malam itu, rencana penghadangan gagal total. Sebab, salah seorang Belanda telah mengetahuinya. Sekarang Badra sedang dirawat oleh Seruni, perawat rumah sakit darurat di Karawang. Namun, sekarang mereka tidak berada di Karawang melainkan disebuah kampung di tengah hutan yang bernama “Kampung Hutan”.
***
Memasuki Bekasi sama dengan memasuki daerah setan. Semua tampak menyeramkan, jalan sepi tanpa ada orang berlalu-lalang. Mat Pelor, Jajat, dan Bonto berjalan dengan penuh waspada. Setiap kali mereka berpapasan dengan orang untuk dimintai tanya mengenai keberadaan pejuang Badra selalu saja ketakutan dan kabur. Bahkan sebelum ditanyai mereka sudah mati ketakutan. Akhirnya mereka melihat seorang pengemis tua melintas, Mat Pelor menyuruh Bonto untuk melepas bajunya dan Jajat mengulapkan lumpur di badan Bonto. Mat Pelor yakin bahwa pengemis itu adalah pejuang yang sedang menyamar. Bonto lalu menghampiri pengmis yang membawa kecapi tua dan bernyanyi-nyanyi tanpa ujung. Bonto mulai menanyakan keberadaan Badra, setelah berulang kali pengemis yang ternyata anak laki-laki muda tidak menggubrisnya dan tetap menyanyikan lagu tanpa ujung itu dengan memainkan kecapi tuanya. Bonto mulai kesal sehingga ia menggambil kecapi itu dan melemparkannya kekepalanya dan pecah. Pengemis itu meraung-raung menangisi kecapinya. Tiba-tiba jip Belanda datang dan membawa mereka ke dalam, Bonto mulai berlagak seperti orang gila sambil memukul-mukul perut serdadu Belanda. Berulangkali mengucapkan apa ? apa?. Pengemis itu berkata “Kampung Hutan”. Betapa gembiranya Bonto setelah sekian lama menunggu. Kemudian Bonto dilempar keluar oleh Belanda.
Pergilah mereka bertiga ke kampung itu, disana mereka mengunjungi rumah pak lurah untuk bertanya mengenai Badra. Bertemulah mereka dengan Badra saat Seruni, anak pak lurah, memanggil mereka bertiga karena Badra ada di ruang belakang. Mat Pelor menyampaikan pesan Badrun. Pesan itu berarti hari sepuluh jam tiga. Badra merunduk dan pikiranya tercurahkan pada persoalan penting yang baru diterimanya. Kemudian Dia menugaskan Jajat untuk menemui Badrun dan menyampaikan pesan bahwa rencana diundur H-dua belas D-tiga. Jajat dengan langkah pasti menuju tangsi penggorengan malam itu juga.
Badrun kaget dan sedikit kecewa dengan berita yang disampaikan Jajat, yang ditangkap pula oleh Belanda saat ia tiba tengah malam, dan dia dipindahkan ke WC supaya tidak seruangan dengan Badrun. Badrun langsung memberitahukan berita penting itu ke Dullo. Pesan itu berarti bahwa rencana penyerangan tangsi penggorengan oleh pasukan Badra akan diundur dan rencana Badrun dan Dullo untuk kabur bersama tawanan lain haru diundur pula.
Tanggal sebelas pagi, pasukan Badra yang telah dibagi menjadi empat kelompok mulai beraksi. Mereka mulai menyelinap dikegelapan pagi untuk memperjuangkan rakyat jelata. Kelompok Badra kurang beruntung sebab mereka terjebak ranjau Belanda. Badra terluka parah pada kakinya, ia menyuruh anak buahnya untuk tetap melanjutkan tanpa mempedulikan dirinya. Datanglah Seruni dengan sigap mengobati Badra. Dia datang bersama pak lurah dan tukang kebunnya, Gombloh. Perjuangan tetap dilaksanakan sampai titik darah penghabisan. Saat waktu menunjukan pukul tiga tepat, peperangan sudah diambang pintu. Mat Pelor dengan siasat cerdiknya melempar geranat untuk mengalihkan perhatian Belanda. Kelompok Bonto yang ditugaskan untuk menuju ruang senjata, mulai menyelinap dan berhasil mendobrak pintu ruang senjata. Badrun, Jajat, dan Bonto dengan sigap mengambil senjata yang mereka suka, para tawanan pun langsung mengambilnya dan dapat menggunakannya dengan benar setelah mendengarkan instruksi cepat dari Mat Pelor. Sersan Geboston yang tengah mabuk panik bukan main, ia hanya bersembunyi di bawah kolong meja. Sementara itu dua anak buahnya Sesan Six dan Bronx sudah meluap-luap kemarahannya dengan Dullo yang ternyata penghianat sejati Belanda. Sersan Six yang tengah gelagapan mati tertembak oleh para tawanan. Sedangkan Sersan Geboston mati ketakutan setelah jatuh terpungkur bersimbah darah tertembus timah panas yang cepat dari Pak Balang. Bronx dan Dullo saling mencari karena sudah sekian lama ingin melampiaskan kegatalan mereka untuk membunuh. Nasib Dullo yang tidak beruntung, dia tertembus dua butir timah panas oleh Bronx. Senjata Bronx yang habis setelah peluncuran dua peluru, dalam sekejap tertembak mati oleh Dullo. Serdadu Belanda mulai berhamburan keluar dari tangsi, kabur ke tangsi lainnya. Tangsi penggorengan sekarang dibawah kekuasaan pejuang. Impian Badra ,Badrun, dan Mat Pelor kini telah tercapai. Namun, mereka belum pantas untuk membusungkan dada, karena tangsi penggorengan masih sebagian kecil dari seluruh tangsi yang ada di tanah air. Perjuangan mereka belum berakhir, mereka harus rela berkorban tenaga bahkan nyawa untuk mengusir Belanda itu hingga bertekuk lutut di hadapan rakyat pribumi.






Judul                    : Memupuk Keberanian Demi Perjuanagan
Data buku          :
a.       Judul                  : Anak Dalam Perang
b.      Pengarang          : C. Anwar Tanjung
c.       Penerbit             : Balai Pustaka
d.      Tahun terbit       : Cetakan pertama 1988
                            Cetakan kedua 1992
e.       Tebal                  : 134 halaman
f.       Kota terbit         : Jakarta
Pembukaan
a.       Biografi singkat pengarang
C. Anwar Tanjung dilahirkan di Tanah Deli (Sumut) 10 Maret 1952, beragama Islam. Selesai SMA 1972, bekerja di PT MASA MERDEKA di Jakarta 1974-1975, kemudian terjun pada dunia perfilman, hingga sekarang. Banyak menulis cerita pendek, cerita anak-anak, cerita remaja, esai, puisi, artikel sastra dan budaya. Tahun 1976 memenangkan penulisan dalam rangka peringatan Hari Pahlawan yang diselenggarakan oleh Departemen Sosial RI. Buku-buku yang sudah terbit :
o   Anak Nelayan
o   Putra Desa
o   Sejuta Kebahagiaan
o   Putra Harapan Bangsa
o   Anak yang Berjasa
o   Informasi Kecil
b.      Pembandingan buku sejenis
Jika dibandingkan dengan novel sejenis yang berjudul Putra Harapan Bangsa, keduanya menceritakan tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia. Susunan kalimatnya sama-sama membangkitkan gelora pembaca untuk mencapai kemerdekaan.
c.       Kekhasan sosok pengarang
Menceritakan hal-hal tentang kemerdekaan dan perjuangan Indonesia.
d.      Keunikan buku
Dapat menambahkan rasa nasionalisme dan patriotisme terhadap bangsa.
e.       Tema buku
Perjuangan rakyat Indonesia.
f.       Kritik
            Dari segi cover kurang menarik dan sedikit tidak sesuai, karena warna yang tidak begitu bagus terlihat kusam dan pengilustrasian anak kecil yang kelihatan gemuk dan berisi, padahal dalam zaman penjajahan rakyat kurang makan dan begitu sengsaranya sehingga lebih baik anak tersebut diilustrasikan dengan badan yang agak kurus, sehingga kesan kondisi zaman penjajahan akan nampak.
            Dari segi format tulisan kurang menarik terkesan sangat formal, lebih baik format tulisan diganti dengan format yang lebih santai, dan tiap halaman lebih baik diberi hiasan mengenai peperangan, seperti gambar pistol dan bambu runcing.  
g.    Kesan
Saat membaca seolah-olah melihat film dilayar televisi otak, perasaan ikut bergetar dalam berbagai kondisi cerita terebut. Memberikan suatu pesan yang membangun dan dapat menyadarkan diri dari kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat. Dan dapat memberi nasihat kepada orang lain mengenai pesan cerita itu.
h.         Paparan singkat penerbit
Balai Pustaka adalah sebuah perusahaan penerbit Indonesia. Balai Pustaka didirikan dengan nama Commissie voor de Volkslectuur (bahasa Belanda "Komisi untuk Bacaan Rakyat") oleh pemerintah Hindia-Belanda pada tanggal 14 September 1908. Commissie voor de Volkslectuur kemudian berubah menjadi “Balai Poestaka” pada 22 September 1917. Balai Pustaka menerbitkan sekitar 350 juta buku per tahun meliputi kamus, referensi, buku keterampilan sastra, sosial, politik, agama, ekonomi, dan penyuluhan.
       
i.          Apakah setelah itu Badrun dan kawan-kawan dapat menguasai tangsi   Belanda yang lain ?
Tubuh resensi
a.       Sinopsis            
   Seorang anak bernama Badrun yang beru berusia belasan tahun, tinggal berdua bersama ibunya. Ayah dan kakak laki-lakinya Pak Balang dan Badra harus memperjuangkan kemerdekaan dari tangan Belanda di alam yang gelap. Badrun memiliki dua sahabat sejati yaitu Jajat dan Bonto, mereka berdua selalu membantu satu sama lain dalam suka maupun duka. Mereka bertiga mempunyai sesosok laki-laki yang dijadikan panutan dalam berjuang yaitu Mat Pelor, seorang pejuang yang sudah berpuluh-puluh kali mencuri sembako Belanda kemudian diberikan kepada rakyat pribumi.
               Suatu malam Badrun tertangkap oleh Sersan Velbag , ia ditawan di tangsi penggorengan. Kedua sahabatnya dan Mat Pelor berjuang untuk membebaskan Badrun sekaligus menyerang tangsi penggorengan. Mereka mencari Badra untuk meminta bantuan setelah Bonto diberi pesan oleh Badrun untuk abangnya Badra, yaitu H-sembilan T-tiga. Badra kemudian menugaskan Jajat untuk menjenguk Badrun kembali di tangsi penggorengan dan menyampaikan pesan “rencana diundur H-dua belas T-tiga”, yang berarti penyerangan tangsi akan diadakan pada tanggal dua belas jam tiga pagi.
               Badra menyiapkan pasukannya yang kemudian dibagi menjadi empat kelompok. Pukul tiga pagi tanggal dua belas, tangsi penggorengan terkepung oleh serdadu Badra. Belanda mulai berhamburan keluar melarikan diri ke tangsi lainnya. Pak Balang yang ternyata ditawan juga dalam tangsi penggorengan bertemu dengan anaknya. Akhirnya tangsi tersebut dibawah kekuasaan rakyat pribumi berkat perjuagan dan pengorbanan bersama dibawah pimpinan Badra dan kecerdasan Mat Pelor.
b.      Ulasan singkat
Buku tersebut menceritakan tentang keberanian tiga sahabat bersama pejuang-pejuang lain demi mendapatkan kemerdekaan dari tangan Belanda dengan menguasai salah satu tangsi penggorengan di daerah mereka.
c.       Keunggulan buku
ü  Isinya sangat bagus dan memiliki dampak positif untuk dibaca dari berbagai kalangan.
ü  Semua pesan tersampaikan sehingga memberikan suatu wejangan mengenai kehidupan zaman perjuangan kepada pembaca.
ü  Bahasanya mudah dimengerti, tidak terlalu membingungkan, dan puitis .Serta dapat membawa perasaan pembaca ikut dalam cerita.
ü  Alurnya campur, sehingga membuat pembaca penasaran dan takjub.
ü  Diksinya tepat tidak mengandung makna yang ambigu.
d.      Kelemahan buku
ü  Dari segi cover yang terlihat membosankan.
ü  Kertas halamannya sudah terlihat agak tua.
ü  Format hurufnya terlihat formal.
e.       Kerangka buku
1.      Halaman judul.
2.      Kata pengantar
3.      Isi cerita
f.       Tinjauan bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bhs. Indonesia.
g.      Kesalahan cetak
Tidak ada kesalahan cetak dalam novel tersebut.

Penutup
Sebaiknya buku ini penting untuk semua kalangan, khususnya remaja zaman sekarang yang jiwa patriotisme dan nasionalismenya mulai memudar. 

Sinopsis Who wasWolfgang Amadeus Mozart?


SINOPSIS 


Judul asli              : Who wasWolfgang Amadeus Mozart?
Judul terjemahan  : Siapakah Wolfgang Amadeus Mozart?
Pengarang            : YonaZeldis McDonough
Alih bahasa          : Ursula G. Buditjahja
Penerbit                : PT Grasindo
Tebal                    : v+105 halaman
Tahun dan
bulan terbit           : cetakan ke-1 Februari 2004
                              cetakan ke-2 November 2004
                              cetakan ke-3 Mei 2006




Wolfgang lahir pada 27 Januari 1756 di Salburg, Austria (Pada era kekaisaran Austria). Wolfgang mempunyai enam orang kakak, namun hanya Wolfgang dan kakak perempuannya, Maria Anna, yang sanggup melewatkan hari ulangtahun pertamanya. Pada masa itu belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit yang menimpa bayi atau anak kecil seperi sekarang. Wolfgang biasa dipanggil Wolfie oleh keluarganya. Maria Anna dipanggil Nannerl. Ayah dan ibu mereka adalah Leopold Mozart dan Anna Maria Mozart. Leopold adalah penggubah lagu dan pemain biola terkenal di Salzburg.
Ketika Nannerl berusia tujuh tahun, papanya mengajarkan bagaimana cara bermain clavier. Wolfie yang beru berusia tiga tahun, tidak jemu-jemu mengikuti pelajaran itu. Namun Wolfie tidak pernah puas. Setelah kakaknya bermain, Wolfie akan memanjat Clavier itu dan mencoba nadanya satu-persatu. Akhirnya papa Leopold mengajarkannya dan Wolfie dengan mudah dan cepat dapat menangkap. Seiring bertambah usia, Wolfie dapat menggubah musik yang rumit. Padahal Wolfie belum belajar menulis huru, tetapi sudah dapat menulis lagu. Bahkan pada suatu hari, datanglah seorang kurir ke rumah keluarga Mozart. Wolfie dan Nannerl diminta datang ke Wina. Di sana mereka akan bermain di hadapan Permainsuri Maria Theresa.
Pada tahun 1763, ketika Wolfie berusia tujuh tahun,keluarga Mozart meninggalkan Salzburg. Mereka berangkat dengan sebuah perahu layar yang besar, mengarungi kota-kota di Jerman. Berkeliling dengan kereta api dan mengunjungi kota-kota Eropa. Selama perjalanan mereka, Wolfie menghadiri satu tur konser ke tur yang lain. Seorang seniman, Lorenzoi, terpilih untuk melukis foto kedua anak itu pada 1763. Kini, lukisan mereka masih disimpan di Museum Mozart di Salzburg. Di London, Wolfie bertemu dengan Johann Christian Bach, putra Johann Sebastian Bach.Ia gemar membahas musik dengannya.
Pada usia sembilan tahun, digubahnya sebuah simfoni-simfoninya yang pertama. Dikenal dengan judul Simfoni dalam Eb. Simfoni adalah karya musik klasik yang ditulis untuk sebuah orkestra, terdiri paling sedikit delapan belas instrumen yang berbeda.
Leopold memutuskan Nannerl tidak dapat lagi ikut dalam tur konser karena ia tidak dapat lagi mencari nafkah sebagai anak-naka jenius. Sebagai gantinya, Nannerl menikah  dan memiliki tiga orang anak. Wolfie menuliskan operannya yang pertama sebelum hari ulang tahunnya yang ke-13. Para penyanyi marah karena terpaksa diperintah oleh seorang bocah kecil. Opera itu lalu dibatalkan sebelum jadi dipagelarkan. Dari tahun 1769 hingga 1773, Wolfie dan ayahnya mengadakan tur ke Italia, meninggalkan Nannerl dan ibunya.
Wolfie dan Papa Leopold mengunjungi Roma selama Pekan Suci, tujuh hari sebelum Hari Raya Paskah.Sebuh gubahan musik yang terkenal berjudul Miserere akan dilantunkan oleh pasuan suara di Sri Paus di Katedral Santo Petrus. Itulah gereja Katolik yang terbesar dan terpenting. Miserere, hasil gubahan Allergi, adalah musik yang sangat istimewa. Tidak ada orang luar anggota padus yang diizinkan untuk melantunkannya. Saat misa dimulai, Wolfie bertekuk lutut seolah-olah kesurupan. Malam sepulang dari gereja, Wolfie dapat menulis nada yang diingatnya tadi.
Sejak Wolfie pulang dari tur agungnya tahun 1773, Wolfie telah menulis lebih dari dua puluh simfoni, untuk beberapa kwartet string, dan tiga opera pendek, disamping lagu-lagu konser dan musik gereja. Ketika sudah mencapai usia dua puluh satu tahun, Wolfie jatuh cinta kepada Aloysia Weber, tinggal di Mannheim, Jerman. Papa Leopold tidak mengizinkan Wolfie untuk menikahi Aloysia. Beliau jusrtu ingin anaknya pergi tur ke Paris supaya menjadi terkenal dan mendapat banyak uang. Akhirnya Wolfie meninggalkan Manneheim dan Aloysia untuk berangkat ke Paris bersama ibunya. Di Paris sangat mengecewakan. Wolfie berharap Duchess of Chabot dapat memberi nafkahnya, tetapi malah berbuat kasar kepada Wolfie. Masalah lain muncul. Ibu Wolfie, Anna Maria Mozaart jatuh sakit dan meninggal dunia pada bulan Juli tahun 1778. Wolfgang sangat sedih dan tak tahu harus bagaimana ia memberi tahu kepada ayahnya. Lalu Wolfie meminta batuan kepada seorang pastor di Salzburg. Leopold marah besar dan menyalahkan anaknya, lalu menyuruh Wolfie untuk pulang kampung.
Pada tahun 1780, Wolfie diminta untuk menggubah sebuah opera Italia untuk istana Munich, Jerman. Opera Mozart diberi judul Idomeneo, King of Crete (Idemeneo, Raja pulau Kreta). Idemeneo adalah kisah seorang raja Yunani kuno. Setealah memenangkan perang  melawan Troya, Raja Idemeneo bermaksud pulang. Sebelum armada Raja yang terdiri dari tentara mencapai pesisir, kapal-kapalnya diterjang oleh badai. Idemeneo terpaksa tawar-menawar dengan Neptunus, dewa samudra. Seandainya hidupnya dapat diselamatkan, ia akan mengorbankan orang pertama yang dilihatnya ketika kapal berlabuh. Ternyata orang itu adalah putranya sendiri, Idamante. Idomeneo terperanjat, dilanggarnya janji itu. Neptunus marah besar, diciptakannya makhluk raksasa samudra. Idemeneo melawan makhluk itu dan menang. Amarah Neptunus menjadi reda. Dengan seizin ayahnya dan dewa laut, pangeran menjadi raja Kreta yang baru lalu menikah dengan putri cantik jelita.
Mozart dipanggil ke Wina untuk menemui Uskup Colloredo, guru lamanya dari Salzburg. Hubungan mereka berdua kurang baik, Uskup menjuluki Mozart sebagai “orang yang culas, begundal, dan luar biasa ceroboh”. Bahkan ditendangnya Mozart ke luar rumah. Harga diri Mozart merasa direndahkan. Ia memutuskan utuk keluar jabatannya. Leopold marah besar, lebih-lebih Wolfie jatuh cinta kembali kepada Aloysia. Namun adiknya, Constanze, tergila-gila kepada Wolfie. Leopold tidak memberi restu kepada Wolfie. Mozart melanggar kehendak ayahnya. Wolfie mencintai Constanze dan pada tahun 1782 mereka menikah lalu membangun rumah tangga di Wina. Wolfie meninggalkan Salzburg untuk selamanya.Mereka dikaruniai enam orang anak, walaupun hanya Karl Thomas dan Franz Xaver yang mampu melewati ulangtahun pertama mereka.
Padatahun 1787, Mozart menjabat penggubah lagu bagi musik kamar Kaisar Joseph II. Akhirnya Mozart memiliki gaji yang tetap. Pada 1786, Mozart menulis The Marriage of Figaro (Pernikahan Figaro). Ceritanya mengisahkan tentang Figaro dan Susanna, kesuanya adalah pelayan bagi Count dan Countess. Mereka berencana untuk menikah. Countness merasa tidak bahagia karema suaminya mengabaikannya. Susanna dan Figaro lalu memikirkan jalan cerita yang rumit agar Count kembali memperhatikan istrinya. Jalan cerita itu melibatkan penyamaran, dan identitas palsu, namun berakhir bahagia. Setelah itu Mozart melanjutkan ke Praha dan meraih suskses besar. Opera baru ditulis pada 1787, judulnya Don Giovanni. Sisi ceritanya lebih gelap, mengisahkan tentang kehidupan dan kematian seorang bangsawan jahat bernama Giovanni. Pada tahun 1790, Mozart masih sempat menulis opera lainnya, judulnya Cosi fan Tutte,yang artinya “setiap orang melakukannya”. Cosi fan Tutte adalah opera komedi. Kisahnya tetntang sepasang perwira bernama Ferrando dan Guglielmo, serta pacar mereka Dorabella dan Fiordiligi. Kedua pemuda itu ingin menguji cinta kedua wanita itu , dan mereka menemukan segudang tipuan. Namun, semuanya berakhir baik. The Magic Flute, ditulis pada 1791. Cerita dongeng tentang seorang Ratu Malam yang jahat, putrinya yang cantik jelita, seorang pangeran tampan yang mencintainya, sepasang lonceng, hewan-heawn buas, dan sebuah seruling emas.
Ayah Mozart meninggal pada 1787. Mozart sering mengenang pertengkarannya dengan Leopold. Sekarang Mozart sering jatuh sakit. Suatu hari pada bulan Juli 1791 ada kejadian aneh. Saat itu Mozart sedang sendirian di rumah. Seorang yang tak dikenal mengenakan jubah dan topi hitam menghampiri pintu. Orang itu membawa sepucuk surat tanpa tanfa tangan. Ia meminta Mozart untuk menggubah sebuah requiem. Requiem adalah musik yang dugubah untuk menghormati orang mati. Beberapa bulan kemudian, Mozart bekerja keras menggubahnya. Kadangkala Mozart merasa requiem itu disiapkan untuk upacara pemakamannya. Pada tanggal 4 Desember 1791, ia meminta teman-temannya untuk mendampinginya di sisi ranjangnya. Bersama-sama mereka menyanyikan bagian-bagian yang berbeda pada requiem itu. Tanggal 5 Desember, Wolfgang Amadeus Mozart meninggal dunia. Ia dimakamkan di Marx Cemetery, kurang lebih dari tiga mil di luar Wina. Sepeninggalan Mozart, Constanze merasa berduka cita, lalu ia menikah lagi.
Pada 1842, patung Mozart didirikan di Salzburg, kampung halamannya. Tahun 1856 diadakan perayaan besar-besaran di Salzburg. Karl Thomas yang masih hudip menghadiri perayaaan untuk menghormati mendiang ayahnya.
Wolfgang Amadeus Mozart telah menggubah lebih dari 600 karya musik. Diantara gubahannya terdapat :
a.       41 simfoni
b.      27 konserto untuk piano
c.       5 konserto untuk biola
d.       27 konserto untuk aria
e.        23 untuk kwartet string
f.       18 musik untuk misa gereja
g.      22 opera
Pada tahun 2002, pada peringatan setahun terjadinya 11 September, paduan suara seluruh dunia menyanyikan requiem Mozart selama dua puluh empat jam sebagai upaya global utnuk menghormati mereka yang meninggal dalam peristiwa itu.