Judul :
Kereta Hantu Mang Dadang
Pengarang : Ryu Utami
Penerbit : Momentum Fiction
Tebal : 126 halaman
Tahun
terbit : cetakan pertama
2008
Ukuran : 18cm x11cm
Di sebuah rumah kontrakan tinggalah dua
laki-laki yang bernama Rendy dan Saif yang mengambil jurusan kuliah teknik
komputer. Mereka sama-sama menyukai
dengan hal-hal gaib, itulah mengapa mereka berdua mendirikan website www.bertemanhantu.com untuk menyalurkan
hobi mereka.
Suatu sore datanglah dua gadis yang
bernama Fira dan Cathy, Fira adalah teman dari Rendy yang satu jurusan pula.
Maksud kedatangan Fira mengantar Cathy adalah Cathy ingin menceritakan kasus
pembantunya yang telah lama menghilang. Pembantunya yang bernama Jenifer
menghilang secara misterius, konon dikabarkan Jenifer manghilang karena kereta
hantu Mang Dadang yang lewat tengah malam. Mang Dadang dahulu adalah seorang
tukang penjual sayur yang sebenarnya bercita-cita ingin menjadi masinis kereta.
Karena cita-citanya tersebut tidak tercapai, gerobak sayurnya didesain
menyerupai gerbong kereta dan beliau sering berjualan di dekat rel kereta api
sambil melamunkan dirinya menjadi seorang masinis. Suatu hari, Mang Dadang
tertabrak kereta ketika sedang melamun. Dan sekarang hantunya berkeliaran dan
disebut Kereta Hantu Mang Dadang.
Rendy pun mengusulkan untuk pergi ke Ki
Joko Dongo, seorang paranormal yang mertoseksual. Berangkatlah mereka berempat
ke apartemen Ki Joko Dongo. Setelah perundingan yang lama dan konyol, Ki Joko
Dongo membuat perjanjian untuk mengadakan ritual memanggil kereta api hantu
malam itu juga di lintasan pintu kereta di dekat komplek rumah Cathy.
Malampun tiba, setelah mereka berempat
diberi wejangan oleh Ki Joko Dongo untuk tidak mengeluarkan kata sedikitpun di
dalam gerbong dan saat keadaan genting untuk memanggil Ki Joko Dongo. Mereka
mulai memejamkan mata mereka dan ritualpun dimulai. Saat mereka membuka kembali
mata mereka, suasana sekitar sudah berubah menjadi gerbong kereta yang tengah
berjalan. Mereka berempat mulai berpencar, tenyata di dalam gerbong itu
terdapat banyak kerumunan hantu. Tak berapa lama kemudian, satu per satu
memanggil nama Ko Joko Dongo. Setelah mereka berada ditempat yang aman, Cathy
sempat melihat Jenifer di gerbong kereta. Ki Joko Dongo mulai menganalisis
bahwa Jenifer sekarang sudah dikeluarkan dari gerbong hantu tersebut ke suatu
tempat yang tidak jauh dengan rel kereta api entah dimana. Lalu Cathy memasang
iklan di koran dan majalah.
Setelah beberapa kali telepon masuk di
HP Cathy yang tak jelas, akhirnya ada seorang pemuda yang menelepon dan
memberitahukan keberdaan Jenifer di Kampung Cijenong. Berangkatlah mereka
berempat ke Kampung Cijenong, dengan mobil Rendy. Karena mereka tidak tahu
secara pasti letak kampung itu, saat malam datang mereka tersesat di sebuah
hutan dan mereka menemukan sebuah rumah tua. Bermalamlah mereka di sana dengan
rasa yang terpaksa. Saat tengah malam, terdapat suara gemuruh kerumunan orang
yang sedang berpesta ria di lantai bawah. Ternyata setelah ditengok dari anak
tangga, kerumunan itu adalah hantu-hantu yang sedang berpesta. Mereka kemudian
diam-diam untuk kabur, dan saat mereka berada di halaman belakang mereka
melihat sosok kereta hantu Mang Dadang.
Matahari menyinari mereka dibalik
dibalik pohon-pohon yang tua. Tak disangka saat mereka terbangun, disekeliling
mereka terdapat benyak batu nisan. Tenyata rumah semalam adalah jelmaan dari
kuburan. Kemudian dengan tergesa-gesa mereka melanjutkan perjalanan mereka ke
Kampung Cijenong. Jenifer ditemukan di rumah Pak Soma. Setelah menginap
beberapa hari, mereka kembali dengan mobil Rendy. Mau tak mau mereka harus
melewati hutan semalam. Tibalah mereka di pekuburan saat mereka tertidur
semalam. Hujan membuat jalan licin dan mobil Randy slip, terpaksa mereka turun
untuk mendorong mobil. Tiba-tiba datanglah dua bapak-bapak dan membantu
mendorong. Mobil kembali melaju, tiba-tiba Jenifer melihat selusin hantu di
depan mobil, kemudian dia turun tanpa menghiraukan Cathy. Jenifer mengeluarkan
alat pencatut untuk membolongi karcis kereta. Melihat alat itu, selusin hantu
ketakutan sebab mereka pikir ada razia tiket kereta. Perjalanan akhirnyamulus
kembali sampai mereka kembali ke rumah.
Sore hari Cathy membeli koran sore,
judul besar yang menjadi berita utama di koran tersebut membuat mata Cathy
terbelalak lebar. Dikatakan bahwa Ki Joko Dongo menghilang hingga sekarang
belum ditemukan.