Jumat, 08 Maret 2013

Sinopsis Kereta Hantu Mang Dadang


Judul                    : Kereta Hantu Mang Dadang
Pengarang            : Ryu Utami
Penerbit                : Momentum Fiction
Tebal                    : 126 halaman
Tahun terbit          : cetakan pertama 2008
Ukuran                 : 18cm x11cm
 



Di sebuah rumah kontrakan tinggalah dua laki-laki yang bernama Rendy dan Saif yang mengambil jurusan kuliah teknik komputer.  Mereka sama-sama menyukai dengan hal-hal gaib, itulah mengapa mereka berdua mendirikan website www.bertemanhantu.com untuk menyalurkan hobi mereka.
Suatu sore datanglah dua gadis yang bernama Fira dan Cathy, Fira adalah teman dari Rendy yang satu jurusan pula. Maksud kedatangan Fira mengantar Cathy adalah Cathy ingin menceritakan kasus pembantunya yang telah lama menghilang. Pembantunya yang bernama Jenifer menghilang secara misterius, konon dikabarkan Jenifer manghilang karena kereta hantu Mang Dadang yang lewat tengah malam. Mang Dadang dahulu adalah seorang tukang penjual sayur yang sebenarnya bercita-cita ingin menjadi masinis kereta. Karena cita-citanya tersebut tidak tercapai, gerobak sayurnya didesain menyerupai gerbong kereta dan beliau sering berjualan di dekat rel kereta api sambil melamunkan dirinya menjadi seorang masinis. Suatu hari, Mang Dadang tertabrak kereta ketika sedang melamun. Dan sekarang hantunya berkeliaran dan disebut Kereta Hantu Mang Dadang.
Rendy pun mengusulkan untuk pergi ke Ki Joko Dongo, seorang paranormal yang mertoseksual. Berangkatlah mereka berempat ke apartemen Ki Joko Dongo. Setelah perundingan yang lama dan konyol, Ki Joko Dongo membuat perjanjian untuk mengadakan ritual memanggil kereta api hantu malam itu juga di lintasan pintu kereta di dekat komplek rumah Cathy.
Malampun tiba, setelah mereka berempat diberi wejangan oleh Ki Joko Dongo untuk tidak mengeluarkan kata sedikitpun di dalam gerbong dan saat keadaan genting untuk memanggil Ki Joko Dongo. Mereka mulai memejamkan mata mereka dan ritualpun dimulai. Saat mereka membuka kembali mata mereka, suasana sekitar sudah berubah menjadi gerbong kereta yang tengah berjalan. Mereka berempat mulai berpencar, tenyata di dalam gerbong itu terdapat banyak kerumunan hantu. Tak berapa lama kemudian, satu per satu memanggil nama Ko Joko Dongo. Setelah mereka berada ditempat yang aman, Cathy sempat melihat Jenifer di gerbong kereta. Ki Joko Dongo mulai menganalisis bahwa Jenifer sekarang sudah dikeluarkan dari gerbong hantu tersebut ke suatu tempat yang tidak jauh dengan rel kereta api entah dimana. Lalu Cathy memasang iklan di koran dan majalah.
Setelah beberapa kali telepon masuk di HP Cathy yang tak jelas, akhirnya ada seorang pemuda yang menelepon dan memberitahukan keberdaan Jenifer di Kampung Cijenong. Berangkatlah mereka berempat ke Kampung Cijenong, dengan mobil Rendy. Karena mereka tidak tahu secara pasti letak kampung itu, saat malam datang mereka tersesat di sebuah hutan dan mereka menemukan sebuah rumah tua. Bermalamlah mereka di sana dengan rasa yang terpaksa. Saat tengah malam, terdapat suara gemuruh kerumunan orang yang sedang berpesta ria di lantai bawah. Ternyata setelah ditengok dari anak tangga, kerumunan itu adalah hantu-hantu yang sedang berpesta. Mereka kemudian diam-diam untuk kabur, dan saat mereka berada di halaman belakang mereka melihat sosok kereta hantu Mang Dadang.
Matahari menyinari mereka dibalik dibalik pohon-pohon yang tua. Tak disangka saat mereka terbangun, disekeliling mereka terdapat benyak batu nisan. Tenyata rumah semalam adalah jelmaan dari kuburan. Kemudian dengan tergesa-gesa mereka melanjutkan perjalanan mereka ke Kampung Cijenong. Jenifer ditemukan di rumah Pak Soma. Setelah menginap beberapa hari, mereka kembali dengan mobil Rendy. Mau tak mau mereka harus melewati hutan semalam. Tibalah mereka di pekuburan saat mereka tertidur semalam. Hujan membuat jalan licin dan mobil Randy slip, terpaksa mereka turun untuk mendorong mobil. Tiba-tiba datanglah dua bapak-bapak dan membantu mendorong. Mobil kembali melaju, tiba-tiba Jenifer melihat selusin hantu di depan mobil, kemudian dia turun tanpa menghiraukan Cathy. Jenifer mengeluarkan alat pencatut untuk membolongi karcis kereta. Melihat alat itu, selusin hantu ketakutan sebab mereka pikir ada razia tiket kereta. Perjalanan akhirnyamulus kembali sampai mereka kembali ke rumah.
Sore hari Cathy membeli koran sore, judul besar yang menjadi berita utama di koran tersebut membuat mata Cathy terbelalak lebar. Dikatakan bahwa Ki Joko Dongo menghilang hingga sekarang belum ditemukan.